9 Desember 2013

Wanita Penghuni Surga


Bontang, 09 Desember 2013 13:06


Selamat siang sobat bloggers...disela-sela tugas yang sudah memanggil-manggil Pendekar sempatin sedikit waktu buat nulis di blog soalnya lumayan bagus juga nih isinya semoga menginspirasi dan enjoy!

sebetulnya tulisan ini bukan pengalaman nyata Pendekar tetapi tulisan ini didapat pagi tadi sebelum berangkat kuliah aku sempetin buka mesos (media sosial), secara tidak sengaja seorang trainer pak Jamil Azzaini memposting tulisannya yang berjudul "Wanita Penghuni Surga"

Cerita ini didapat ketika penulis mengikuti Trainer Bootcamp & Contest (TBnC) dan sebagai narasumbernya adalah seorang ustadzah. Temanya Wanita Penghuni Surga. ini dia kisahnya...

Suatu hari Rasulullah berkata kepada putrinya Fatimah, “Wahai putriku, di gunung itu ada wanita calon penghuni surga.” Karena penasaran suatu hari Fatimah mendatangi wanita tersebut dengan membawa putranya, Hasan dan Husein yang masih kecil.

Sesampainya di rumah wanita yang disebut Rasul sebagai calon penghuni surga itu, yang ternyata bernama Mutiah, Fatimah mengucap salam. Dari balik jendela sang wanita mengintip sambil berucap, “Maaf, saya tidak bisa menerimamu karena suamiku tidak mengizinkan menerima tamu laki-laki.” Fatimah pun menjawab, “Bukankah anakku masih kecil dan belum dewasa?” Namun, Mutiah tetap kokoh pada pendiriannya.

Fatimah lalu mengantarkan kedua anaknya pulang, kemudian ia kembali ke rumah wanita itu. Saat ia memasuki rumah wanita itu, ia melihat ada tiga benda yaitu handuk, kipas dan cambuk. Maka Fatimah berkata, “Untuk apa ketiga benda ini?”

Mutiah menjawab, “Suamiku pekerja keras, saat pulang ke rumah ia bermandikan keringat, maka handuk ini aku gunakan untuk mengeringkan keringatnya. Saat ia lelah, ia akan tidur dipangkuanku, dan aku gunakan kipas itu agar ia bisa tidur lelap dan nyenyak.”

Kemudian ia melanjutkan ceritanya, “Saat suamiku tertidur lelap, aku akan berdandan menunggunya bangun. Saat ia terbangun aku akan bertanya kepada suamiku apakah dalam satu hari ini ada pelayananku yang kurang berkenan dan membuatmu kecewa? Apabila ada, aku akan meminta, cambuklah aku dengan cambuk ini. Ternyata yang aku dapat justru pelukan mesra dari suamiku.”

Saya yakin, masih ada Mutiah-Mutiah lain di tengah-tengah kehidupan yang semakin hedonis saat ini. Dan saya berharap, Mutiah itu ada di rumah saya dan di rumah Anda. Mau?
Salam SuksesMulia!

Komen pendekar :
Aamiin ya Allah semoga calon istriku seperti mutiah yang taat dan berbakti kepada suami (aku).

Apa komentar para bloggers?

Saya doakan semoga yang baca artikel ini mendapat jodoh yang soleh/solehah dan ganteng/cantik aamiin.


wassalam
Pendekar

9 komentar:

  1. Anonim13:30

    coba he'eh jeh

    BalasHapus
  2. Anonim13:31

    keduax gan

    BalasHapus
  3. Anonim13:35

    harga bawang di pasar tanah abang berapa om? :")

    BalasHapus
  4. mas/mbak anonim 1 : sepertinya ada adalah kerabat dekat nih wkwk :D
    mas/mbak anonim 2: maksudnya apa yaa? gk paham...
    mas/mbak anonim 3 : coba cek di detik.sport.com yaa siapa tau lebih lengkap -_-

    BalasHapus
  5. Anonim08:55

    gan ane kalau jadi penghuni surga jadi cewe dulu bisa kali yak :3

    BalasHapus
  6. Anonim09:54

    cari supermi BNIB, mohon bantu gan

    BalasHapus
  7. di lemari ku ada..kalo laper ambil aja yaa :D

    BalasHapus
  8. Anonim15:52

    gan pesen kerak telor 1 kilo dimari yee

    BalasHapus